STUDY KASUS
Ketika saya masih menjadi seorang
siswa di SMA negeri 1 Kabanjahe, saya memiliki kelompok atau yang lebih
familiar disebut Geng. Kami beranggotakan 11 orang, dimana setiap anggotanya
adalah perempuan. Kami menamakan kelompok kami CHUMS. Kami bukan hanya bermain
bersama tapi kami juga sering belajar
bersama karna kami berada pada tingkatan kelas yang sama, suatu hari kami
pernah mengerjakan tugas kelompok. Teman-teman memacu saya untuk melakukan yang
terbaik dikelompok, karna mereka juga bekerja dengan baik, sehingga tugas yang
tadinya susah menjadi gampang untuk dikerjakan. Kebetulan teman-teman saya
adalah orang-orang yang cukup berprestasi dan punya kemauan belajar yang baik,
ini membuat saya menjadi seseorang yang juga rajin belajar, agar saya bisa sama
dengan teman-teman saya. Nah, sesekali kami juga sering melakukan hal
gila-gilaan bersama seperti melakunkan flashmob dan membuat video harlem shake.mereka
adalah teman-teman yang sangat menyenangkan.
Teory
KELOMPOK DAN PENGARUH
SOSIAL:
1. Deindividuation
.Dalam beberapa situasi, bila kita bergabung dalam suatu kelompok, kita dapat
merasa aninimous dan tidak teridentifikasi.
2. Uninvolved
by Standers , jika seseorang berada dalam kerumunan orang banyak, kita cenderung
tidak akan menolong.
3. Working
and Solving Problems in Groups Kita sebagai manusia sering bekerja sama dalam
sebuah kelompok. Misalnya belajar bersama, rapat untuk mendiskusikan masalah di
dalam perkuliahan ataupun bisnis kita.
a.
social facilitation .Di beberapa
situasi, menjadi anggota sebuah kelompok dapat meningkatkan performa dari
individu anggota kelompok tersebut.
b.
social loafing. Terkadang menjadi
anggota sebuah kelompok justru mengurangi kinerja individu tersebut
4. Conformity,
Social Roles, and Obedience
Ø Konformitas
adalah menuruti karena adanya tekanan kelompok untuk berperilaku seperti yang
semua orang lakukan meskipun tidak ada permintaan langsung untuk melakukannya.
Ø Peran
Sosial dan Norma Sosial
Peran sosial : budaya ditentukanoleh
pedoman yang memberitahu orang apa perilaku yang diharapkan dari mereka.
Norma sosial : pedoman yang diberikan oleh setiap budaya untuk menilai perilaku
yang dapat diterima dan tidak dapat diterima.
5. Kepatuhan (Obedience) adalah melakukan sesuai
dengan yang disuruh oleh orang yang memiliki kekuasaan
6. Sisi
Positif dari Kelompok Ada beberapa hal dimana seseorang tidak dapat
menyelesaikannya jika sendirian. Walaupun benar bahwa jika sendirian individu
akan menarik sampan lebih kuat dibandingkan bila dalam kelompok, namun kelompok
yang terdiri dari empat orang akan dapat menarik sampan ke tepi dibandingkan
bila menarik sendirian. Kelompok juga dapat memberikan dukungan emosional dan
kenyamanan kepada kita.
Analisis
Kasus dan Teory
Ketika
bekerja dalam kelompok (berdiskusi) bersama teman-teman saya ingin melakukan
performa terbaik saya didalam kelompok saya ini sering disebut sebagai social
facilitation. Nah, teman-teman yang berprestasi dan rajin belajar membuat saya
secara tidak langsung dan tanpa tekanan dalam kelompok membuat saya menjadi
siswa yang rajin belajar agar sama dengan teman-teman dalam kelompok saya, hal
ini sering disebut sebagai konformitas. Memecahkan masalah secara bersama
(berdiskusi) memudahkan suatu pekerjaan dalam kelompok saya diamana tugas lebih
gampang dan cepat terselesaikan ini adalah the positif side of group. Nah,
selain belajar kami juga membuat kegilaan-kegilaan yang ada seperti melakukan
flashmob dan membuat video harlem shake, ketika kami melakukan kegilaan kami
menjadi orang yang berbeda karna kami lebih berani tetapi ini karna kami
melakukannya secara bersama, sehingga kami merasa kami tidak dapat
teridentifikasi ini sering disebut sebagai diindividuation.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar