Pedagogi dan Andragogi
Pedagogi adalah ilmu atau seni dalam menjadi seorang guru.
Istilah ini merujuk pada strategi pembelajaran atau
gaya pembelajaran.
Pedagogi juga
kadang-kadang merujuk pada penggunaan yang tepat dari strategi mengajar.
Sehubungan dengan strategi mengajar itu, filosofi mengajar diterapkan dan
dipengaruhi oleh latar belakang pengetahuan dan
pengalamannya, situasi pribadi, lingkungan, serta tujuan pembelajaran yang
dirumuskan oleh peserta didik dan guru. Salah satu contohnya adalah aliran
pemikiran Sokrates.
Berbicara tentang pengajaran disekolah
mengingatkan saya pada proses pembelajaran yang pasif dan kurang menyenangkan,
ketika saya SMP, sekolah menjadi hal yang rutinitas saja, karna pembelajaran
kurang menarik, guru menjadi pemegang (kunci utama) dalam proses pembelajaran. Guru
memberikan materi, siswa ditanya sudah mengerti atau belum, dan jika murid
sudah mengerti guru melanjutkan dengan memberikan tugas. Tata tertib sekolah
terkadang hanya memberi tekanan bukan kearah yang baik sehingga siswa merasa
belajar itu adalah suatu paksaan bukan kemauan sendiri. Waktu untuk belajar
sudah ditetapkan, jadi terkadang ketika guru dan murid sedang dalam diskusi dan
waktu istirahat datang, terkadang guru menghentikan segala proses pengejaran
bukan menambahkan sedikit waktu untuk berdiskusi atau menjawab pertanyaan dari
siswa. Begitu juga dengan waktu masuk sekolah dan waktu pulang sekolah, ketika
murid terlambat datang kesekolah dan terjadi berulang kali, guru akan memulangkan siswa. Ini membuat
siswa jadi tertinggal dalam pembelajaran.
Nah, dalam menyelesaikan tugas, siswa dipaksa
bukan atas kesadarannya sendiri akan tugasnya sebagai siswa. Guru memberikan
punishment bagi siswa-siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan dirumah. Dan bagi
siswa-siswa yang mengerjakan tugas tidak diberi punishment tapi diberi nilai
bagus. Begitu juga dengan siswa-siswa yang berprestasi dan siswa-siswa yang
nakal. Guru sangat peduli dengan siswa yang bolos, malas belajar, tidak
mengerjakan pekerjaan rumahnya, dan kenakalan-kenakalan yang lain. Guru akan
menegur, dan jika murid tetap tidak bisa merubah sikapnya, guru akan memanggil
orangtua agar dapat berkonsultasi memecahkan permasalahan murid yang nakal. Dan
untuk siswa yang berprestasi, sekolah memberikan reward seperti buku 2 lusin, piagam,
uang saku, piala, buku bacaan dan lain-lain.
Pembelajaran berpusat pada mata pelajaran
yang sudah ditentukan sebelumnya, jadi dalam proses pembelajaran materi yang
diajarkan hari ini menjadi topic utama dan ide hanya berasal dari guru sebagai pusat
inti pengajar dikelas, dan materi berfokus pada mata pelajaran saja. Karna siswa
dianggap kurang berpengalaman sehingga siswa menggap bahwa apa yang
dikatakan oleh guru adalah hal yang
paling baik dan pastinya sudah benar.
Sekolah mewajibkan kepada semua murid agar
ambil bagian dalam kegiatan ekstrakurikuler, karna sekolah merasa bahwa setiap
siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda, dan hal ini juga agar hubungan (sosialisasi)
siswa meningkat. Dan dari kegiatan ekstrakurikuler dapat menempa siswa menjadi
pribadi yang punya jiwa pemimpin, teamwork yang baik, dan menempa siswa untuk
dapat melihat jauh keluar.
Guru memiliki tujuan untuk membuat siswa
dapat lulus di tingkat SMP. Hal ini yang terkadang membuat guru menekan dan
memaksa siswa untuk lebih belajar giat, bukan agar siswa mendapat ilmu agar
bisa dipakai kelak. Tapi guru juga memahami murid-murid yang ketinggalan dalam
belajar, sehingga guru memfasilitasi murid untuk melakukan Les sore agar membantu
murid lebih paham untuk materi yang telah dipelajari sebelumnya dan membantu murid mencari soluso
terbaik dalam pembelajaran. Pada intinya
guru sangat peduli dengan murid.
Andragogi adalah
proses untuk melibatkan peserta didik dewasa ke dalam suatu struktur pengalaman belajar.Ketika masuk masa perkuliahan
semuanya berbeda dengan sekolah. Kuliah menuntut mahasiswa lebih aktif, dalam
hal mengikuti perkuliahan, diskusi, mencari materi, mengerjakan tugas, dan
kegiatan-kegiatan yang lain. Mahasiswa lebih bertanggung jawab akan
kehidupannya sendiri, jadi bagi mahasiswa yang malas-malasan tidak akan ada guru
yang menegur oleh karna itu lebih pada tanggung jawab sendiri. Dalam proses
pembelajaran mahasiswa lebih banyak diberi ruang untuk memberikan pendapat atau
ide-ide yang mereka miliki, mahasiswa juga dianggap sudah berpengalaman
sehingga materi terkadang bukan hanya berasaal dari dosen saja. Waktu dalam
perkuliahan juga sebenarnya diaatur waktu masuk dan waktu pulang tapi berbeda
dengan siswa pada tingkat sekolah yang kalau terlambattidak bisa ikut belajar
seharian kalau pada perkuliahan terlambat kuliah PUM masih dapat ikut dalam
kuliah Pendidikan yang akan diaadakan dalam hari yang sama. Dalam pembelajaran
nah, ketika mahasiswa banyak bertanya, waktu bukan menjadi halangan untuk
didiskusikannya pertanyaan tapi menjadi hal yang menarik sehingga dosen
terkadang membubarkan kuliah lebih lama dari biasanya. Kuliah menjadi hal yang
sangat menarik dalam menempa kita sebagai pribadi yang lebih bertanggung jawab,
mandiri dan peduli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar